Menulis dengan mata tertutup pada lembar kehidupan memang sulit . . menulis dengan mata terbuka pada lembar kehidupan lebih sulit lagi. Melihat dunia fana yang dihadapi, saat api tidak membakar api, ketika air tidak menghanyutkan air, saat mata tidak memandang mata, ketika hati tidak menyentuh hati dan ketika diri tidak mengenal diri.
Minum dengan (to be continue)
Manisnya sebuah bingkisan kehidupan yang ENGKAU berikan kepada hamba-MU. Tak disadari kawan bahwa semua yang terjadi mau baik ataupun buruk itu sudah kehendak-NYA. Yang menunjukan siapa dirimu adalah pilihan mu dalam hidup ini, bukan atas bakat dan kemampuanmu. Kawan mari berlomba-lomba dalam hal kebaikan, ketahuilah hidupmu hanya sebentar, mungkin ketika kau menutup blog ini ketika itu pula kau tak dapat membuka matamu untuk selamanya....