bingkisan dari sang pemilik kehidupan

Sabtu, 12 Maret 2011

URGENSI TEKNOLOGI INFORMASI DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING

URGENSI TEKNOLOGI INFORMASI
DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING

Dalam menghadapi tantangan kehidupan yang semakin maju dan canggih maka dibutuhkan kemampuan untuk dapat bersaing dengan masyarakat dunia pada era globalisasi. Hal ini menuntut individu yang berperan sebagai pencipta dan pelaksana serta objek dari era globalisasi untuk dapat mengikuti dan bersaing dengan perkembangan zaman. Era tersebut sangat berkaitan pada perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang sangat pesat dalam berbagai kehidupan dan membuat individu sangat bergantung dengan Teknologi. Menurut Dryden dan Voss (Caesar, 2010) “Pengertian Teknologi Informasi dalam era informasi, kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi telah memungkinkan terjadinya pertukaran informasi yang cepat tanpa terhambat oleh batas ruang dan waktu.”.

Perkembangan IPTEK sangat berkaitan dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada berbagai segi kehidupan khususnya dalam dunia pendidikan formal. Kebutuhan pendidikan yang semakin dituntut untuk bergerak dinamis atau berkembang cepat untuk mengejar kemajuan era yang semakin canggih tersebut merupakan alasan bagi ranah pendidikan untuk mengembangkan TI dalam setiap pelaksanaan pendidikan.

Pada pembukaan UUD 1945, pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan di Indonesia bertujuan untuk melahirkan generasi muda yang produktif. Individu yang produktif merupakan indikasi bahwa individu tersebut mengembangkan potensinya secara optimal, dapat menyelesaikan masalah dengan baik, dapat menyesuaikan diri sesuai norma yang berlaku, memiliki karakter yang baik dan kuat serta sehat, kreatif, memiliki wawasan yang luas dan intelegensi yang tinggi. Sedangkan untuk menghasilkan individu yang ideal bukan hanya sekedar mentransfer ilmu melainkan juga dengan pengembangan potensi individu tersebut, hal ini sesuai mengingat pengertian dari Bimbingan dan Konseling (BK) yang merupakan proses bantuan terhadap individu secara sistematis atau berkesinambungan agar individu dapat mecapai perkembangan yang optimal. Oleh sebab itu, BK diperlukan dalam pencapaian tujuan pendidikan formal sebagai salah satu fasilitas peserta didik untuk mengembangkan potensinya secara optimal.

Sejalan dengan perkembangan TI pada dunia pendidikan, maka layanan BK juga seharusnya memanfaatkan perkembangan TI yang ada karena BK merupakan bagian yang terintegrasi dari komponen pendidikan formal. BK perlu menyesuaikan dengan kemajuan pada dunia pendidikan yaitu dengan menerapkan aplikasi teknologi informasi dalam layanannya agar mempermudah pada manajemen layanan BK, penyimpanan, pengolahan, dan pemeliharaan data. Dinamika kehidupan yang bergerak tajam, kebutuhan informasi yang terbaru dan saat itu juga, dapat menjadi alasan urgensi TI dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling.

Menurut Yoezron (2010) “Penggunaan media teknologi yang mutakhir akan senantiasa merubah gaya serta penerapan bimbingan dan konseling yang konvensional.”. Layanan BK yang disajikan secara konvensional semakin hari akan semakin ditinggalkan konseli. Jika demikian, maka BK harus mengupayakan layanan BK yang menggunakan teknologi agar layanan yang diberikan akan lebih efisien dan efektif. Konseli pun tidak harus bertatap muka langsung dengan konselor jika konseli tersebut berbeda jarak dan waktu yang tidak tersedia. Pemanfaatan media TI dalam BK tetap bertujuan untuk memberikan pelayanan bagi konseli tetapi dengan cara-cara yang lebih menarik, interaktif, tidak terbatas tempat, dan waktu. Hal ini dapat mempermudah komunikasi antara konseli dengan konselor. Walaupun demikian, pelayanan ini juga harus tetap memperhatikan dan melaksanakan azas – azas dan kode etik dalam Bimbingan dan Konseling.

Penerapan TI dalam layanan BK salah satunya pada penyelenggaraan dukungan sistem. Dukungan system, yaitu hal - hal yang dapat mendukung jalannya suatu layanan BK pada pendidikan formal seperti sarana - prasarana, sistem pendidikan, sistem pengajaran, dan visi-misi sekolah.

Sarana-prasarana yang merupakan salah satu dukungan sistem layanan BK, pada saat era globalisasi dengan pesatnya teknologi dan luasnya informasi menuntut dunia BK untuk menyesuaikan dengan lingkungan agar memenuhi kebutuhan masyarakat. Dampak positifnya adalah semakin mudahnya interaksi antara konselor dengan kliennya,yang tidak harus bertatap muka dalam pelaksanaan proses bimbingan dan konseling. Teknologi informasi juga memudahkan klien untuk mendapatkan informasi dengan cepat dan up to date. Walaupun kenyataannya, konselor dan tenaga pendidik lainnya masih banyak yang buta akan teknologi seperti internet. Padahal internet merupakan media yang efektif dalam proses layanan Bimbingan dan Konseling. Solusi untuk hal ini, sebaiknya dan seharusnya konselor dan tenaga pendidik lain diberikan sosialisasi tentang penggunaan media TI yang akan mendukung kinerjanya masing – masing.

Teknologi informasi memiliki fungsi dan peranan dalam Bimbingan konseling, yaitu publikasi, pelayanan dan bantuan, pendidikan. Pada publikasi, TI dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengenalan kepada masyarakat dan sebagai pemberi informasi mengenai BK. Pada pelayanan dan bantuan, BK dilakukan secara langsung atau tidak langsung dengan bantuan teknologi informasi. Pada pandidikan, dalam informasi yang diberikan melalui sarana TI mengandung unsur pedidikannya. (Yoezron, 2010)

Menurut Yoezron (2010), layanan bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya :
1. Konseling melalui Telepon
2. Konseling melalui video-Phone
3. Konseling melalui radio dan televise
4. Konseling berbantuan komputer yaitu Email
5. Konseling melalui internet atau chating
6. Konseling melalui surat disket

Urgensi TI, yaitu:
 Seluruh aspek kehidupan menyesuaikan dengan kemajuan zaman.
 Keterkaitan antara globalisasi, IPTEK, dan informasi.
 BK juga memerlukan suatu penyesuaian dengan kemajuan, yaitu dengan penerapan aplikasi TI.
 Konselor dituntut untuk dapat menggunakan serta terlatih dalam penggunazn dan penerapan BK melalui media teknologi.
 BK berfungsi sebagai pembimbing untuk mencegah penyalahgunaan TI.
 Fungsi TI dalam BK: publikasi, pelayanan dan bantuan, dan pendidikan.
 TI sebagai mata pelajaran di sekolah dan perguruan tinggi.
 TI mempermudah berkomunikasi dengan siapa saja, kapan saja dan di mana saja.
 BK harus berkolaborasi dengan dunia teknologi dalam menghadapi dan mempertahankan keberadaan BK.
 Kedudukan TI dalam BK berada di dalam layanan dukungan sistem.
 TIK mampu meningkatkan kualitas pendidikan sebagai infrastruktur pengembangan SDM.
 TIK menuntut kreativitas dan kemandirian diri sehingga memungkinkan mengembangkan semua potensi yang dimilikinya individu.

Urgensi TI dalam BK, yaitu:
 Sebagai metode untuk meningkatkan skill konselor dalam memberikan layanan sehingga siswa tidak merasa bosan.
 Sebagai sarana-prasarana dukungan sistem terhadap pengembangan media layanan BK.
 Sebagai pemenuhan waktu dalam memberikan layanan.
 Membantu konseli dalam pemenuhan kebutuhan informasi.









Referensi
Yoezron, Isman Rahmani. (2010). Urgensi Teknologi Informasi dalam Bimbingan dan Konseling. [Online]. Tersedia di : http://yoezronbloon.blogspot.com [21 Februari 2010]
Caesar, Arihdya. (2010). Urgensi TI dalam BK. [Online]. Tersedia di : http://arihdyacaesar.wordpress.com [21 Februari 2010]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar